Aku berharap kamu memperoleh informasi lengkap tentang delusi (khayalan) sehingga kamu bisa melindungi dirimu dari hal tersebut dan tidak melukai dirimu sendiri oleh karena ketidaktahuanmu dan kehilangan jiwamu. Sebab kehendak bebas kita akan dengan mudah membelok ke arah persahabatan dengan Iblis terutama ketika kita belum berpengalaman dan masih di bawah kendali mereka. Para pemula dalam doa dan mereka yang mengandalkan pengalaman mereka sendiri, Iblis akan menyebarkan jaring pikiran-pikiran jahat dan hal-hal sensual (images), dan membuka lubang terbuka bagi orang-orang seperti itu untuk jatuh; mereka masih berada di tangan para pekerja kejahatan, dan di tangan mereka, ketidaksabaran kita akan dengan mudah dibunuh oleh mereka. Tidaklah mengherankan jika kita tertipu, atau kehilangan hati, mengalami delusi, atau terpaku pada apa yang bertentangan dengan kebenaran, atau dari pengalaman dan ketidaktahuan kita mengucapkan hal-hal yang tidak boleh diucapkan. Seringkali beberapa orang yang tidak tahu malah akan berbicara tentang kebenaran dan cukup lama bertahan dalam keadaan tidak menyadari apa yang dia katakan atau dalam posisi memberikan penjelasan yang benar tentang segala hal. Dengan cara ini, dia menyusahkan banyak orang yang mendengarnya dan dengan perilakunya yang tidak layak, dia membawa hinaan dan ejekan di kepala para pendoa (hesychast). Tidak heran bahwa bagi para pemula bisa tertipu bahkan setelah melakukan banyak askesis karena hal ini telah terjadi pada banyak orang yang mencari Allah baik pada masa sekarang maupun masa lalu.
Kesadaran akan Allah, atau doa batin (noetic prayer), adalah paling penting dari semua askesis. Sesungguhnya, kasih kepada Allah adalah kebajikan paling utama. Tetapi orang yang tidak tahu malu dan kurang ajar pada Allah, dan yang terlalu bersemangat dalam usahanya, akan dengan mudah dihancurkan oleh Iblis jika mereka memberi dirinya diperdaya oleh Iblis; sebab dalam kegegabahan dan semangat yang prematur untuk mencapai apa yang diluar kapasitasnya, dia menjadi korban dari kesombongannya sendiri.
Tuhan di dalam belas kasihannya seringkali mencegah kita untuk menyerah pada pencobaan ketika Dia melihat kita terlalu percaya diri untuk mencapai apa yang di luar kekuatan kita karena dengan cara ini Dia memberi kita masing-masing kesempatan untuk menemukan praduganya sendiri dan bertobat atas kemauannya sendiri sebelum membuat dirinya menjadi sasaran setan serta ejekan atau rasa kasihan orang lain.
Hal ini terutama terjadi ketika kami mencoba menyelesaikan tugas ini dengan
kesabaran dan penyesalan; karena kita berdiri membutuhkan banyak kesedihan dan
ratapan, kesendirian, kehilangan segala sesuatu, kesulitan dan
kerendahan hati, dan - yang paling penting dari semuanya karena efeknya yang luar biasa - dari
bimbingan dan kepatuhan; karena jika tidak, kita mungkin tanpa sadar menuai
duri bukan gandum, empedu bukannya manis, malah merusak
keselamatan. Hanya yang kuat dan sempurna yang bisa terus bertarung sendirian
dengan iblis, menghunus pedang Roh, yang melawan mereka
adalah ajaran Allah (lih. Ef 6:17).
No comments:
Post a Comment