Nabi Nahum, yang namanya berarti "Allah menghibur," berasal dari desa Elkosh (Galilea). Dia hidup pada abad ketujuh sebelum masehi. Nabi Nahum menubuatkan kehancuran kota Asyur Niniwe karena kejahatannya, kehancuran kerajaan Israel, dan penghujatan Raja Sanherib terhadap Tuhan. Raja Asyur Ashurbanipal meninggal pada tahun 632 sebelum masehi, dan selama dua dekade berikutnya, kerajaannya mulai runtuh. Niniwe jatuh pada tahun 612 sebelum masehi.
Nahum berbeda dari kebanyakan nabi karena dia tidak mengeluarkan panggilan untuk bertobat, juga tidak mencela Israel karena ketidaksetiaan kepada Tuhan.
Detail kehidupan nabi tidak diketahui. Dia meninggal pada usia empat puluh lima tahun, dan dimakamkan di daerah asalnya. Dia adalah nabi ketujuh dari Dua Belas Nabi Kecil.
Nabi Nahum dan St. Nahum dari Ochrid (23 Desember) sering diminta bantuan doa bagi orang-orang dengan gangguan mental.
We celebrate the memory / of Your prophet Nahum, O Lord; / through him we entreat You, / save our souls. (Troparion - tone 4)
Enlightened by the Spirit, your pure heart became the dwelling place of most splendid prophecy; / for you saw things far off as if they were near. / Therefore, we honor you, blessed and glorious Prophet Nahum. (Kontakion - tone 2)
2 Tesalonika 2:13-3:5; Lukas 20:9-18
Perumpamaan tentang kebun anggur menggambarkan Gereja Perjanjian Lama; para petani adalah hierarki pada masa itu. Karena tidak memenuhi tujuannya, sebuah kalimat diucapkan atasnya: mengambil kebun anggurnya dan memberikannya kepada orang lain. Orang lain ini pertama-tama adalah para rasul, kemudian penerus mereka—para uskup dengan semua imamat. Kebun anggur Allah adalah sama sejak awal dunia, dan tujuan para penggarapnya adalah sedang dan akan tetap sama sampai akhir dunia untuk membawa buah anggur kepada Tuhan yaitu jiwa-jiwa yang diselamatkan. Ini adalah tugas hierarki gereja, dan dengan demikian, tugas kita. Tingkat pemenuhannya dapat kita lihat bersama. Apa yang bisa dikatakan tentang ini? Tentang banyak hal—kemuliaan bagi Allah! Tetapi tentang banyak hal, orang tidak bisa tidak menginginkan yang lebih baik. Ini khususnya menyangkut pemberitaan firman Allah. Di suatu tempat terdengar khotbah; namun ini hanyalah satu pisau taman di tangan para penggarap tanaman anggur Tuhan. Biarlah ini tidak digenapi atas kita: Tuan kebun anggur akan datang dan menghancurkan para penggarap ini, dan akan memberikan kebun anggur itu kepada orang lain. Tetapi bagaimana jika orang-orang ini menerobos masuk sendiri, dan menghancurkan tidak hanya petani, tetapi tanaman anggur itu sendiri.
Referensi:
https://www.oca.org/saints/lives/2022/12/01/103452-prophet-nahum
Thoughts for Each Day of the Year According to the Daily Church Readings from the Word of God By St. Theophan the Recluse
No comments:
Post a Comment