Overview Yohanes 4:27-42
Para murid heran pada perlakuan Yesus terhadap wanita Samaria ini, tetapi wanita ini juga dicipta menurut gambar Allah sama seperti yang lain (Origen) dan karena itu Yesus memberikan sebuah teladan bagaimana seseorang harus menghormati seorang wanita (Kirill dari Aleksandria). Dia meninggalkan seember air pada saat dia sekarang membawa (Romanus) air hidup yang dia temukan di sana (Agustinus). Dia kembali ke desanya sendiri dan menjadi rasul saat dia berbicara tentang apa yang dia dengar di sumur Yakub (Origen), melakukan pekerjaan penginjil kepada orang-orang di sana. Dia melakukan semua ini tanpa mempedulikan bagaimana kehidupan sebelumnya akan dirasakan (Krisostomos). Wanita Samaria ini menjadi penginjil paling awal, bersaksi tentang kedatangan Kristus dan membawa orang lain kepada-Nya (ayat 39). Menurut tradisi awal, setelah kebangkitan Tuhan, dia dibaptis dengan nama Fotini, "yang tercerahkan." Bersama dua putra dan lima putrinya, dia pergi ke Kartago, Afrika untuk menyebarkan Injil. Dia kemudian menjadi martir bersama keluarganya di bawah kaisar Nero dengan dilemparkan ke dalam sumur. Gereja mengingatnya setiap tanggal 20 Maret dan pada hari Minggu keempat Paskah.
Kegembiraannya mengikuti teladan Yesus, yang mengabaikan makanan dalam semangatnya untuk gereja (Kirill dari Aleksandria). Namun, Dia memberi tahu murid-muridnya tentang makanan yang mereka tidak tahu apa-apa, yang memberikan makanan kepada-Nya dari Bapanya (Origen). Namun, para murid memahami kata-katanya tentang makanan, sama seperti wanita itu memahami kata-katanya tentang air (Agustinus). Kristus memenuhi peran-Nya sebagai Mesias dengan melakukan kehendak Bapa; oleh karena itu ini adalah makanan-Nya. Ini juga mengajarkan kita bahwa kita harus melakukan kehendak Allah dalam hidup kita tanpa terganggu oleh perhatian duniawi (Yoh 6:27; lihat juga Mat 4:4; 6:25–33). Dia menjelaskan kepada murid-muridnya bahwa rasa laparnya terletak pada keinginan untuk keselamatan manusia yang disebutnya sebagai makanan-Nya (Krisostomos). Kehendak Allah adalah agar kita bertobat dan diselamatkan (Ambrosius). Makanan Anak adalah untuk memenuhi kehendak Bapa ini, suatu kehendak yang hampir tidak dapat dibedakan dari keinginan-Nya sendiri. Tetapi pekerjaan yang harus dilakukan Kristus untuk menyelesaikan kehendak itu belum selesai pada saat ini karena Dia belum menyempurnakan kita (Origen, Ambrosius), dan umat manusia belum bertobat kepada Injil yang menyelamatkan (Teodore).
Yesus memerintahkan murid-murid-Nya untuk mengangkat mata mereka sehingga pikiran mereka dapat terfokus pada apa yang Allah ingin capai (Origen). Ladang-ladang yang sudah siap untuk dituai adalah kumpulan jiwa-jiwa yang dipersiapkan untuk menerima pemberitaan Injil (Krisostomos). Perintah untuk melihat ini diberikan karena penduduk kota yang siap dan bersemangat untuk percaya kepada Yesus. Kristus membandingkan orang Samaria ini (satu kerabat dengan orang Yahudi) dengan ladang yang siap dituai. Perintah ini juga kepada semua orang percaya untuk melihat kepada orang-orang di sekitar kita dan untuk membagikan Injil kepada siapa pun yang ingin mendengarnya, tanpa memandang ras atau etnis (Krisostomos). Penabur dan penuai bersukacita bersama (Origen) saat Musa dan para nabi menyiapkan panen atau tuaian (Krisostomos), bersama dengan benih yang ditaburkan oleh Kristus (Teodore).
Panen itu kemudian dituai oleh perkataan para rasul yang berkilauan dan tajam, yang kemudian membawa hasil panen mereka ke lantai gereja (Kirill dari Aleksandria). Yesus telah melakukan pekerjaan menabur bagi para rasul saat ia membina para nabi sejak awal (Teodore). Orang Samaria meminta Yesus untuk tinggal bersama mereka, yang dilakukannya, tidak hanya untuk mereka tetapi untuk semua yang meminta (Origen). Rasul Yohanes tidak menceritakan apa yang Yesus katakan kepada mereka ketika Dia bersama mereka, yang sering kali terjadi ketika hasilnya positif karena hampir seluruh kota diyakinkan oleh kata-kata-Nya (Krisostomos). Orang-orang kemudian memberhentikan instruktur pertama mereka demi mendapatkan instruksi langsung dari sumbernya (Origen, Krisostomos). Bahwa orang-orang Samaria ini termasuk yang pertama mengakui Yesus sebagai Juru Selamat dunia menunjukkan bahwa Injil adalah untuk semua orang dari segala bangsa.
Referensi:
Athanasius Academy of Orthodox Theology, Elk Grove, California. The Orthodox Study Bible. Nashville: Thomas Nelson, 2008.
Oden, Thomas C. Ancient Christian Commentary on Scripture. New Testament IVa. Downers Grove, Ill: InterVarsity Press, 1998.
No comments:
Post a Comment