Glykeria adalah putri seorang Gubernur Romawi. Menjadi miskin setelah kematian ayahnya, Glykeria menetap di Trajanopolis di Thrace. Selama pemerintahan Kaisar Antoninus yang jahat (138-161), Glykeria dibawa untuk mempersembahkan korban kepada Dewa Jupiter (Zeus). Dia membuat tanda salib di dahinya dan ketika Kepala Daerah Sabinus menanyai tentang pelitanya (sebab mereka semua membawa lampu di tangan mereka), Glykeria menunjuk ke salib di dahinya dan berkata, "Ini pelitaku." Akibat doanya petir menyambar patung Dewa Jupiter dan menghancurkannya berkeping-keping. Kepala daerah menjadi marah dan memerintahkan dia dicambuk dan dijebloskan ke penjara. Kepala penjara menutup pintu penjara, bertekad untuk membuat perawan itu kelaparan sampai mati. Namun, malaikat Allah menampakkan diri kepada Glykeria dan memberikan makanan surgawi kepadanya.
Setelah beberapa waktu, ketika kepala penjara berpikir bahwa perawan itu pasti mati karena kelaparan, dia membuka pintu penjara dan tercengang ketika dia melihat perawan itu sehat, bercahaya, dan gembira. Menyaksikan mukjizat ini, Laodikius, sipir penjara itu mengakui Kristus Tuhan dan dia pun dipenggal tidak lama kemudian. Setelah itu, St. Glykeria dilempar ke dalam tungku yang menyala-nyala tetapi tetap tidak terbakar oleh api. Berdiri di tengah api yang sangat panas dan ini mengingatkan keajaiban 3 orang pemuda di tungku Babilonia, Glykeria memuji Tuhannya. Akhirnya, dia dilempar ke kandang singa dan berdoa kepada Tuhan, martir perawan suci ini menyerahkan jiwanya kepada Tuhan yang bagi-Nya dia dengan berani menanggung banyak siksaan. Dia menderita secara terhormat pada tahun 177. Minyak penyembuh (mur) yang keluar dari reliknya menyembuhkan orang sakit dari berbagai penyakit yang paling parah.
Your lamb Glyceria, calls out to You, O Jesus, in a loud voice: / "I love You, my Bridegroom, and in seeking You I endure suffering. / In baptism I was crucified so that I might reign in You, / and I died so that I might live with You. / Accept me as a pure sacrifice, / for I have offered myself in love." / Through her prayers save our souls, since You are merciful. (Troparion - tone 4)
Through your love for Mary, the Virgin Theotokos, / you preserved your virginity, O Glyceria. / You surrendered your heart to the Lord / and bravely fought until your death. / Therefore, Christ God has granted you a double crown (Kontakion - tone 3)
Kisah Para Rasul 8:40–9:19; Yohanes 6:48–54
Rasul Paulus membela tradisi ritual Perjanjian Lama dengan sangat bersemangat pada awalnya sebab dia dengan tulus yakin bahwa itu adalah kehendak Allah yang tidak dapat diubah. Dia tidak bersemangat bukan karena iman nenek moyangnya tetapi karena dia bersemangat demi Allah. Di sinilah letak semangat hidupnya—untuk mengabdikan dirinya kepada Allah dan mengarahkan seluruh energinya pada hal-hal yang menyenangkan hati-Nya. Dan pertobatannya terjadi ketika dia menyadari bahwa Allah telah menggenapkan Perjanjian Lama itu menjadi Perjanjian Baru. Penampakan Tuhan Yesus di jalan datang kepadanya yang sedang bersemangat bagi Allah. Di sana menjadi jelas baginya bahwa dia tidak mengarahkan semangatnya ke tempat yang seharusnya, dia tidak menyenangkan Allah melalui apa yang dia sedang kerjakan, tetapi bertentangan dengan kehendak-Nya. Visi keadaan ini, dengan pertolongan kasih karunia Allah, segera mengubah perbuatannya, dan dia berseru, "Tuhan, apa yang Engkau ingin aku lakukan?" (Kis 9:6). Dan sejak saat itu dia mengarahkan semua semangatnya pada apa yang ditunjukkan kepadanya, dan dia tidak melupakan peristiwa ini seumur hidupnya, tetapi selalu mengingatnya, membangkitkan semangatnya — tidak menyisakan apa pun selain bekerja bagi Allahnya dan Juru Selamat. Ini adalah cara semua orang bertindak yang tulus berbalik kepada Allah.
Refleksi
Mengenai kuasa maut dan kuasa salib Kristus, St. Athanasius menulis, "Kematian siapakah yang pernah mengusir setan? Dan kematian siapakah yang ditakuti oleh setan seperti kematian Kristus? Di mana nama Kristus dipanggil di sana setiap iblis diusir. Siapa yang berkuasa menjinakkan nafsu rohani pada manusia sehingga pelacur menjalani kehidupan suci dan pembunuh tidak menggunakan senjatanya lagi dan mereka yang takut menjadi pemberani, jika bukan karena nama Kristus? Jika bukan karena tanda salib? Dan siapa lagi yang begitu meyakinkan manusia dalam keabadian seperti salib Kristus dan kebangkitan tubuh Kristus? Kematian Yang Tak Berdosa dan salib kasih pada manusia telah membawa kemenangan yang lebih besar daripada semua raja dunia yang jutaa pasukan. Pasukan mana yang mampu mengalahkan iblis? Sementara itu, hanya nama Kristus pasukan iblis terusir. Seandainya saja semua orang tahu betapa berharganya mereka ada di dalam nama Kristus dan senjata jenis apa yang mereka miliki pada salib Kristus yang dapat mengalahkan kekuatan musuh.
Yeremia 25:9
"Nebukadnezar, Raja Babel, pelayanku" (Yer 25:9). Bukankah ini perkataan yang sulit? Siapa yang diberi makan olehnya? Raja yang tidak mengenal Allah, raja yang menyembah dewa berhala, dan Allah menyebutnya hamba-Nya? Hamba Allah adalah orang yang mengenal Allah dan yang berpegang pada hukum Allah, sementara Nebukadnezar bisa menjadi hamba Allah. Sesungguhnya, hamba Allah yang sejati adalah dia yang mengenal Allah dan mentaati hukum Allah, tetapi ketika dia, yang kepadanya Allah telah memberi pengetahuan tentang diri-Nya dan hukum-Nya, menyimpang dari pengetahuan dan menjadi bodoh dan hukum Allah menjadi pelanggaran hukum, maka Allah mengambilnya sebagai hamba-Nya untuk menghukum orang-orang yang murtad. Sebab, murtad dari Allah lebih buruk daripada penyembah berhala dan melanggar hukum Allah lebih rendah daripada penyembah dewa berhala sejak lahir. Oleh karena itu, ketika Israel, sebagai Gereja Allah yang awal, mengasingkan diri dari Allah dan hukum Allah, Allah memilih Nebukadnezar sebagai hamba-Nya untuk menghukum Israel yang murtad. Kapan pun orang beriman mengasingkan diri dari Allah, Allah menganyam cambuk dari orang yang tidak percaya untuk menyadarkan orang percaya. Dan, sebagai orang beriman secara sadar dan rela berpaling dari Allah, demikian juga orang-orang yang tidak mengenal Allah secara tidak sadar menjadi hamba Allah; menjadi cambuk Allah. Tetapi Allah mengambil orang-orang yang tidak percaya hanya untuk sementara waktu dalam pelayanan-Nya untuk mengingatkan orang-orang percaya. Bagi negeri Nebukadrezar, Tuhan yang sama berkata, "Dia akan mengunjunginya karena pelanggaran hukum dan "membuatnya menjadi tempat yang tandus selama-lamanya"" (Yer 25:12), lalu akankah seorang hamba melawan seorang hamba dipertemuan jalan? Karena Allah tidak mengambil orang Babilonia sebagai hamba karena kebaikan dan iman mereka, melainkan karena kejahatan dan ketidakpercayaan Israel.
Referensi:
https://www.oca.org/saints/troparia/2022/05/13/101363-virgin-martyr-glyceria-at-heraclea
Thoughts for Each Day of the Year According to the Daily Church Readings from the Word of God By St. Theophan the Recluse
"The Prologue of Ohrid" by St. Nikolai of Zica, Serbia (Velimirovic)
No comments:
Post a Comment