Santo Conon dibesarkan dalam iman Kristus dan dibaptis oleh Malaikat Mikhael, Komandan Malaikat Allah dalam nama Allah Tritunggal Mahakudus dan Pemberi Kehidupan. Sampai kematiannya, malaikat Agung Allah secara tak nampak terlihat mengawasinya. Conon diterangi dan dikuatkan oleh rahmat Roh Kudus sehingga hatinya tidak didorong oleh apa pun yang duniawi tetapi hanya oleh rohani dan surgawi. Ketika orang tuanya memaksanya untuk menikah, pada malam pertama dia mengambil lilin dan meletakkannya di bawah perkakas dan bertanya kepada mempelai perempuannya yang bernama Anna, "Mana yang lebih baik, terang atau gelap?" Dia menjawab, "Terang." Dia kemudian mulai berbicara dengannya tentang iman Kristus dan kehidupan rohani sebagai yang jauh lebih unggul dan lebih menarik daripada fisik. Dalam hal ini dia berhasil. Setelah itu Conon mengubah istri dan orang tuanya menjadi beriman pada Kristus. Conon dan istrinya hidup sebagai saudara laki-laki dan perempuan. Tak lama kemudian, istri dan orang tuanya meninggal dan dia menarik diri sepenuhnya dari kehidupan duniawi dan mengabdikan dirinya sepenuhnya dalam doa, puasa, dan pemikiran kesalehan. Dia melakukan mukjizat besar dan mengubah banyak orang menjadi pengikut Kristus. Di antara contoh lainnya, Conon memaksa roh jahat untuk melayaninya. Selama masa penganiayaan, dia ditangkap, disiksa dan ditusuk seluruh tubuhnya dengan pisau. Orang sakit mengurapi diri dengan darahnya dan mereka disembuhkan. Setelah itu, dia tinggal selama dua tahun di kotanya Isauria dan kemudian menghadap kepada Tuhan. Orang suci yang ini hidup dan menjadi Martir di abad kedua. Gereja memperingati St. Conon dari Isauria setiap tanggal 5 Maret.

"Armed with the grace of the Spirit, / you crushed the power of ungodliness / and shone forth with miracles. / Dyed in the streams of your blood, O martyr Conon, / you glorify God, who through you grants us grace and great mercy!" (Troparion - tone 5)

Having lived on earth in purity, like an angel, / you were counted worthy to converse with the bodiless hosts. / You brought your parents to the knowledge of Christ / and having confessed the one God in Trinity, / you suffered to the shedding of your blood! / Martyr Conon, ever entreat him for the sake of us all! (Kontakion - tone 3)

Pemahaman yang dangkal tentang Kristus menjadikan seseorang menolak Kristus dan melarikan diri dari Kristus seperti penjahat melarikan diri dari polisi. Bagi mereka yang dengan tulus mengikuti Kristus, Dia akan terus-menerus memanggil mereka lebih dalam dan lebih dalam seperti yang pernah Dia katakan kepada Rasul Petrus, "Bertolaklah ke tempat yang dalam." (Luk 5:4). St. Markus sang Pertapa menulis bahwa hukum Allah dipahami sesuai dengan pemenuhan perintah-perintah Allah, "Ketidaktahuan memaksa seseorang untuk berbicara menentang apa yang memberkati dan penghinaan melipatgandakan keburukan."

Lukas 5:4

"Bertolaklah ke tempat yang dalam." (Luk 5:4). Beginilah cara Tuhan kita memerintahkan Petrus dan para Rasul lainnya, "setelah Dia selesai berbicara" (St. Lukas 5: 4). Ini berarti Dia pertama-tama memberikan perintah dan segera setelah itu, Dia memanggil mereka untuk bertindak. Ini juga penting bagi kita. Karena begitu kita belajar sesuatu dari Injil, kita harus segera keluar dan menerapkannya. Tuhan bukan saja mengasihi para murid-Nya tetapi juga menyukai pekerjaan para murid-Nya. "Bertolaklah ke tempat yang dalam." Di sepanjang pantai, di perairan yang dangkal, Tuhan kita berbicara kepada orang-orang yang kurang tercerahkan akan rahasia Kerajaan Allah. Dia mengundang para Rasul untuk bertolak ke tempat yang lebih dalam. Di perairan yang dangkal bahayanya lebih sedikit tetapi hasil tangkapannya juga lebih kecil. Di perairan dangkal ada ular, katak, dan makhluk air lain yang terlalu menjijikkan. Itu semua bahayanya. Di perairan dangkal hanya ada ikan kecil; itulah keseluruhan tangkapan. Tapi di kedalaman air yang lebih dalam, bahayanya juga lebih besar. Di sana dijumpai makhluk laut yang besar dan badai besar. Itu sangat berbahaya. Tetapi ada juga ikan yang jauh lebih besar dan lebih banyak; itulah hasil tangkapannya. Kita yang dicerahkan, datanglah ketempat yang dalam! "Masuklah ke dalam" lautan misteri kehidupan tetapi jangan berangkat tanpa Kristus di perahu kita. Kita mungkin menghabiskan sepanjang malam hidup tanpa menangkap apapun, seperti yang dikatakan Petrus, "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa." (Luk 5:5). Tidak hanya itu, tetapi kita bisa menghadapi jauh lebih buruk jika Kristus tidak ada di perahu hidup kita. Mungkin angin bisa membawa kita pergi dan melemparkan kita ke jurang yang dalam. Mungkin hewan laut yang mengerikan dan sangat besar akan memakan kita. Angin bagi kita adalah hasrat atau nafsu kita sendiri yang pasti menyertai jika kita berangkat ke tempat yang dalam tanpa Kristus. Binatang laut yang sangat besar dan mengerikan adalah iblis yang dengan sekejap mata dapat menghancurkan kita seperti dengan sekejap mata "kawanan sekitar dua ribu babi bergegas menuruni tepian yang curam ke laut, di mana mereka ditenggelamkan" (Mrk 5:13). Namun, jika kita pergi bersama Kristus ke tempat yang dalam, jangan takut pada apa pun; tapi pergilah dengan sukacita dan dengan berani dengan pandangan tetap pada Kristus. Kita akan memegang tangkapan terbaik; dan kita akan mengisi kedua perahu, jasmani dan rohani, dengan tangkapan yang baik. Kita akan menjerat tangkapan terbaik bagi kita yang berbakti dan tanpa bahaya apa pun. Kita akan tiba di pantai, ke pantai Kerajaan Kristus. Tidak ada tempat tanpa Kristus! Baik di tempat yang dangkal maupun di tempat yang dalam. Di tempat yang dangkal kita akan diliputi oleh rasa lapar dan rasa sedikit jijik tetapi kejahatan yang lebih besar akan menimpa kita.

Mereka yang adalah milik Kristus telah menyalibkan daging dengan segala nafsu dan keinginannya (Gal 5:24). Saat ini, tatanan hal-hal ini telah diselewengkan: orang menyalibkan daging, tetapi tidak bersama-sama dengan keinginan dan nafsunya — melainkan sebatas luar. Betapa orang-orang sekarang menyiksa tubuh mereka dengan makan berlebihan, mabuk-mabukan, perbuatan-perbuatan penuh nafsu, menari-nari, dan bersenang-senang! Jika kita memberikan kebebasan dan akal budi pada daging kita, suara pertamanya akan menentang majikannya—jiwa; ia akan mengatakan bahwa jiwa secara tidak sah telah mencampuri urusan daging, membawa nafsu asing padanya, dan menyiksanya dengan mengeluarkan keinginan-keinginan di dalam daging. Kebutuhan tubuh atau daging kita pada dasarnya sederhana dan tidak bernafsu. Lihatlah binatang-binatang itu: mereka tidak makan berlebihan, mereka tidak tidur berlebihan, dan setelah memenuhi kebutuhan daging mereka pada waktu tertentu, mereka tetap tenang sepanjang tahun. Hanya jiwa, yang telah melupakan kecenderungan- kecenderungan yang baik yang oleh ketidakbertarakannya berkembang dari kebutuhan-kebutuhan dasar tubuh menjadi banyak kecenderungan-kecenderungan yang tidak wajar baik bagi jiwanya dan juga bagi tubuhnya. Jiwa perlu menyalibkan daging dengan segala cara yang mungkin untuk memotong nafsu kedagingan dari jiwa yang telah dicangkokkan ke dalam dirinya sendiri. Ini hanya dapat dilakukan sebaliknya yaitu dengan tidak memberikan cukup apa yang diperlukan atau memenuhi kebutuhannya pada tingkat yang jauh lebih rendah daripada yang dituntutnya. Puasa dan doa menjadi jalan terbaik akan hal ini bagi jiwa kita. Amin!

Referensi:


This free site is ad-supported. Learn more